- Buka foto anda di Adobe Camera Raw. Jika anda memiliki foto dengan format raw anda bisa langsung membukanya di Adobe Camera Raw, jika anda memiliki foto dengan format JPG/JPEG atau TIFF ikuti langkah ini untuk membuka file tersebut di Camera Raw
- Aktifkan tool Graduated Filter, tekan tombol G di keyboard anda begitu foto sudah terbuka di Adobe Camera Raw, untuk mengaktifkan Graduated Filter tool
- Tekan dan tahan tombol Shift, sambil anda klik di ujung atas foto lalu tarik mouse anda ke bawah (tergantung ketinggian langit), untuk foto ini saya tarik sampai dibawah lambang Garuda.
- Atur parameter di sebelah kanan. Mainkan parameter-parameter disebelah kanan sampai anda mendapat warna langit yang sesuai selera.
- Catatan: Grid gradien: pin hijau adalah ujung atas dan pin merah adalah ujung bawah. Exsposure: makin rendah maka makin gelap; saturation: makin besar akan makin kuat warnanya; color: untuk warna langit pilih warna biru tua di color picker.
- Jadi, warna langit di foto anda akan lebih menarik. Sekedar tambahan: anda juga bisa menggunakan trik ini untuk membuat gradien lainnya, bukan hanya warna langit.
Foto HDR (High Dynamic Range) adalah foto yang diperoleh dengan
mengkombinasikan beberapa foto dengan tone yang bervariasi sehingga
menghasilkan satu foto yang meiliki rentang tonal melebihi kemampuan
asli kamera. Sebelum bisa diolah, kita harus membuat beberapa foto
mentah yang memiliki eksposur yang berbeda, jumlah foto yang diperlukan
adalah antara tiga sampai lima buah. Berikut adalah langkah praktisnya:
Nikon SLR:Canon SLR:
- Pencet tombol Fn (posisinya di muka bagian bawah)
- Putar command dial belakang kamera sampai kita melihat tanda bracketing di LCD atas
- Pilih lima bracketing (atau 3, 5, 7 atau sesuai selera)
- Ganti posisi release mode pada continous high speed
- Pencet dan tahan tombol Mode dan AF.Drive untuk mengaktifkan bracketing
- Set 5 di menu Custom Functions (atau 3, 5 atau 7, sesuai selera)
- Set kamera di mode burst
Setelah membaca tips mengambil foto mentah HDR,
sekarang saatnya anda mulai mengolah foto-foto tersebut menjadi foto
HDR “matang” dengan menggunakan Photoshop (Selain Photoshop, anda juga
bisa menggunakan Photomatix Pro untuk mengolah HDR, baca cara menggunakan Photomaticx Pro disini). Inilah langkah-langkahnya:
1. Buka aplikasi photoshop. Klik: File > Automate > Merge to HDR > Klik Browse
2. Pilih file yang sudah disiapkan (Ctrl + klik : Win; Command + Klik : Mac), centang pada opsi Attempt to Automatically Align Source Images, lalu klik OK
3. Anda akan dibawa ke kotak dialog menu HDR, saat ini hasil kombinasi belum akan memuaskan
4.
Dikotak dialog HDR, hanya ada satu setting yang perlu dilakukan yaitu
setting white point pada histogram dipojok kanan atas. Jika dirasa
perlu, geserlah slider di bawah histogram tersebut sampai anda puas
dengan tampilan foto kemudian klik OK
5. Kita
akan dibawa ke menu utama photoshop, dan gambar kelihatan makin jelek.
Jangan khawatir, itu karena foto berada dalam mode 32 bit yang berada
diluar kemampuan monitor kita, kita akan mengubahnya
6. Klik Image
> Mode > pilih 8-bit/channels atau 16-bit/channels (jika komputer
anda cukup lambat, saya sarankan pilih 8-bit)
7. Akan muncul kotak dialog lagi:
8. Dikotak pilih setting berikut:
- Method: Local Adaptation
- Klik lambang kecil disebelah kiri tulisan Toning Curve and Histogram
- Akan muncul kurva yang akan kita mainkan:
- Klik pojok kanan atas pada histogram, lalu geserlah ke kiri sampai mendekati ujung kanan histogram
- Klik pojok kiri bawah histogram, lalu geserlah ke kanan sampai mendekati ujung kiri histogram
- Set Radius pada 2 px, settingnya menjadi seperti dibawah:
- Klik OK
10. Saat kotak dialog Save As muncul, beri nama kemudian ubah format file dari PSD ke TIFF lalu klik OK
11. Kembali lagi ke menu utama Photoshop: Klik File > Open As
12. Saat kotak dialog muncul, pilih file yang baru saja disimpan. Kita akan mengolah file tersebut di Adobe Camera Raw, oleh karena itu kita harus melakukan langkah tambahan, caranya klik pada pop-up menu Open AS dibawah File Name kemudian pilih Camera Raw (lihat gambar di bawah)
13. Anda akan dibawa ke Adobe Camera Raw. Lakukan beberapa langkah tambahan untuk memperbaiki foto terutama warna dan kontras atau sesuai selera anda:
- Temperature pada dasarnya adalah setelan white balance, lakukan tweaking temperatur sesuai selera (misal agar langit tampak lebih biru beri nilai –4, temperatur kecil: biru dan temperatur besar: kuning)
- Recovery berguna untuk memperbaiki highlight (bagian terang) yang berlebihan supaya detailnya muncul kembali
- Saya sarankan nilai brightness dan contrast tidak perlu diubah
- Naikkan clarity untuk memperbaiki detail
- Vibrance untuk meningkatkan kontras warna
15. Hasil akhir akan dibuka di menu utama photoshop, dan selanjutnya bisa dilakukan sharpening ( Filter > Sharpen > Unsharp Mask ; amount: 120%, 1.0 untuk radius, Treshold 3) lalu klik OK
16. Atau bila anda tidak menginginkan sharpening, file bisa langsung disimpan sesuai ekstensi yang dikehendaki (JPG, TIFF atau PSD) tanpa langkah (15) diatas.. Berikut adalah contoh foto sebelum (mean exposure) dan sesudah diolah
Semoga berguna.
diambil dari : http://belajarfotografi.com/panduan-mengolah-foto-hdr-di-photoshop-cs4/
Menghasilkan foto yang tajam setajam silet adalah keinginan banyak
pecinta fotografi, dan beragam fitur kamera serta aksesoris tambahan
sudah diciptakan untuk membantu kita menghasilkan foto yang tajam ini.
Dari tripod, stabiliser (lensa ataupun kamera) sampai dengan software
editor foto yang dilengkapi tool untuk mempertajam hasil akhir foto.
Cara memegang kamera
Cara memegang kamera sangat berpengaruh pada stabilitas kamera (baca: ketajaman foto), bacalah bagaimana cara memegang kamera yang baik.Cara memencet Tombol Shutter
Cara Memencet tombol shutter di kamera anda juga sangat berpengaruh, baca cara memencet tombol shutter disini.Shutter Speed.
Jika anda mempercepat shutter speed, maka foto anda akan semakin tajam. Ingat aturan baku agar foto tajam saat anda memotret handheld : ” gunakan shutter speed yang lebih cepat dibanding panjang fokal lensa anda”. Begini penjabarannya:- Jika panjang lensa anda 50mm, potretlah dengan shutter speed 1/60 detik atau lebih cepat
- Jika panjang lensa anda 100mm, gunakan shutter speed 1/125 detik atau lebih cepat
- Jika panjang lensa anda 200mm, gunakan shutter speed 1/250 detik atau lebih cepat
Aperture
Aperture berpengaruh pada depth of field (daerah fokus dalam foto anda). Mengurangi aperture (memperbesar angkanya, misal anda memilih f/22) akan menambah depth of field, artinya area tajam dalam foto akan semakin besar meliputi obyek yang dekat maupun jauh, sehingga ketajaman foto secara keseluruhan justru berkurang.Maka lakukan sebaliknya, pilih aperture yang besar (angkanya kecil, misal f/4), maka anda akan memusatkan area tajam hanya didekat fokus. Memilih aperture yang besar memungkinkan anda mendapatkan shutter speed yang lebih cepat.
ISO
Menambah ISO akan mempercepat shutter speed serta memungkinkan anda memilih aperture yang lebih besar. Jika anda memotret di dalam ruangan, perbesar-lah ISO, tapi jangan berlebihan (misal: pilih ISO 600 untuk memotret didalam rumah). memilih ISO yang terlalu tinggi (diatas 800), bisa menyebabkan noise (bintik hitam kecil) dalam foto mulai terlihat.Fokus
Jangan hanya percaya dengan autofokus kamera, periksalah secara cermat menggunakan mata dimata titik fokus anda berada. Ketika memotret wajah dalam jarak dekat, pastikan fokusnya jatuh diarea mata. Ketika memotret obyek, pastikan fokusnya memang ada dimana anda ingin area tersebut paling tajam. Autofokus kamera bisa saja salah dan justru menjatuhkan fokus disamping obyek yang anda inginkan.Lensa
Jika anda kebetulan memiliki kamera SLR, pilihlah lensa terbaik yang bisa anda beli. Lensa yang berkualitas baik bisa secara drastis meningkatkan ketajaman foto anda. Lensa KIT yang biasanya ditawarkan dijual sebagai paket komplit bersama kamera biasanya kualitas-nya payah. Saran saya, jika anda baru akan membeli kamera SLR, belilah secara terpisah antara kamera (body only) dan lensa. Jangan membeli paket KIT. Lensa dengan kualitas bagus biasanya ditandai dengan aperture yang besar (misal f/2.8).Sweet Spot Lensa
Lensa memiliki sweet spot-nya masing-masing. Sweet spot adalah aperture tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto yang paling tajam. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan aperture lensa. Misal, untuk lensa f/2.8 maka sweet spot-nya ada di f/5.6. Maka gunakan aperture f/5.6 jika anda memotret dengan lensa itu, foto anda akan tajam setajam silet. Kalau anda penasaran cara mengetahui sweet spot lensa anda, baca artikel singkat mengenai tes sweet spot lensa disini.Tripod
Tripod memang tidak praktis dan merepotkan, namun jika anda “sudi” membawanya, anda akan memperoleh foto yang lebih tajam. Terutama jika anda ingin menghasilkan foto HDR atau panorama, relakanlah membawa tripod.Selain filter Unsharp Mask, di Photoshop juga
masih terdapat cara lain untuk menajamkan foto, salah satunya adalah
High Pass. Cara kerjanya cukup sederhana yakni sebagai berikut:
Langkah 1: Buka Sebuah File
Buka
sebuah file yang akan ditajamkan. Harus dipahami bahwa Photoshop maupun
program foto editor lainnya hanya menajamkan (baca: memaksimalkan
ketajaman) foto yang 'kurang tajam', bukan foto yang sama sekali tidak
tajam.
Langkah 2: Duplikasi Layer
Duplikasi
layer dengan mengakses menu Layer > Duplicate Layer. Ketika muncul
kotak konfirmasi Duplicate Layer, klik OK untuk menyetujuinya.
Langkah 3: Mengubah Mode Blending
Akses
menu Layer > Layer Style. Ketika muncul kotak dialog Layer Style,
klik kotak Blend Mode, lalu ubah Normal menjadi Overlay. Klik OK untuk
mengakhiri langkah ini.
Langkah 4: Menjalankan Filter High Pass
Akses
menu Filter > Other > High Pass. Ketika muncul kotak dialog High
Pass, drag slider Radius sambil memperhatikan peningkatan ketajaman,
bila sudah sesuai dengan yang diinginkan, klik OK untuk mengakhiri
langkah ini.
Langkah 5: Selesai
Sebelum menyimpan file ini, padatkan layer dengan mengakses menu Layer > Flatten Image. Nah, sekarang Anda dapat menyimpannya kembali.
diambil dari : http://inet.detik.com/read/2012/07/19/162231/1969757/1279/menajamkan-foto-dengan-filter-high-pass?id771108bcj
Kemarin malam saat baru sampai rumah, setelah sekian hari libur dari rumah mertua, maksud hati ingin langsung bikin Indomie,... loh koq kompor gas nga mau nyala sama sekali...???
lihat jarum regulator gas masih full, percik api juga masih bagus tapi koq masih belum nyala juga...
Coba cek selang juga kayanya masih bagus tidak ada yang bocor,..???
Setelah sekian lama akhirnya tanya mbah google, he3... katanya kemungkinan dari gas yang membeku didalam selang, harus di ketrok ketrok dulu untuk mencairkan gas beku tersebut...
so biar agak aman selang langsung ku lepas dari kompor dan ku ketrok ketrok di luar pake palu...
setelah dirasa semua bagian sudah diketrok, selang kupasang kembali and... jesss... langsung nyala kembali, jadi deh Indomie telor rebusnya... he3, ...
cuma hati-hati ya, ketoknya jangan keras-keras cukup pelan saja biar struktur selangnya tidak sampai rusak..
terima kasih mbah google and penulis siapa ya aq lupa, he3...
Semoga pengalaman ini juga bisa berguna untuk yang lain, he3...
Posted in : Pengetahuan
Posted in : Agrobisnis, Hobby